Kebugaran jasmani komponen kesehatan

Kebugaran jasmani komponen kesehatan
Kebugaran jasmani mengacu pada keadaan sejahtera yang ditandai dengan, pertama ciri-ciri dan kapasitas yang berkaitan dengan kesehatan saat ini dan masa depan dan kedua kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Kebugaran jasmani terutama berhubungan dengan fisik dan aktivitas sehari-hari dengan semangat dan kewaspadaan tanpa kelelahan yang berlebihan dan dengan energi yang cukup untuk menikmati aktivitas di waktu senggang dan merespons keadaan darurat. Secara khusus kebugaran jasmani dibagi menjadi dua, yaitu kebugaran jasmani komponen kesehatan dan kebugaran jasmani komponen motorik.
Kebugaran jasmani komponen kesehatan terdiri atas komposisi tubuh, fleksibilitas, kekuatan dan daya tahan otot, dan daya tahan kardiovaskular. Adapun penjelasan masing-masing komponen dapat dilihat pada sub bab berikut ini.
Komposisi tubuh
Komposisi tubuh mengacu pada komposisi kimia dalam tubuh yang terdiri atas masaa lemak dan massa bebas lemak (Kenney et al., 2012). Massa lemak sering disebut dengan istilah lemak tubuh relatif, yaitu persentase massa tubuh yang terdiri atas massa lemak. Massa bebas lemak mengacu pada seluruh jaringan tubuh yang bukan lemak.
Fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan secara luas dalam ruang gerak sendi (harsono, 2018). Pendapat lain menyatakan bahwa fleksibilitaas merupakan kemampuan untuk menggerakkan otot atau sekelompok otot melalui rentang gerak yang lengkap. Beberapa pendapat meyatakan bahwa untuk melakukan peregangan, perlu diawali dengan pemanasan. Pemanasan bertujuan untuk meningkatkan suhu otot dan meningkatkan mobilitas jaringan ikat dan sendi yang akan memungkinkan rentang gerak lebih luas selama latihan peregangan. Peregangan umumnya dilakukan sebelum latihan atau kompetisi, tetapi juga bisa dilakukan setelahnya pada periode pendinginan.
Kekuatan
Kekuatan merupakan kemamuan otot untuk menahan hambatan tubuh maupun beban. Pendapat lain menyatakan kekuatan otot merupakan kekuatan maksimal yang dapat dihasilkan oleh satu atau sekelompok otot (Kenney et al., 2012). Seseorang dengan kemampuan maksimal mengangkat beban 150 kg memiliki kekuatan dua kali lipat dari seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengangkat beban maksimal 75 kg. Berdasarkan contoh di atas dapat disefinisikan pula bahwa kekuatan merupakan beban maksimal yang dapat diangkat dalam satu usaha atau satu angkatan. Istilah ini sering disebut sebagai satu angkatan maksumal 1 RM (Repetisi Maksimal). Peningkatan kekuatan otot disebabkan karena latihan yang dilakukan secara tersistem dehingga menyebabkan perubahan struktru otot. Pengukuran kekuatan dapat dilakukan di labolatoriun dengan menggunakan alat ukur yang sudah ditentukan.
Daya tahan otot
Banyak aktivitas olahraga yang bergantung pada kemampuan otot untuk berulangkali mempertahankan kekuatan otot sub maksimal. Daya tahan otot merupakan kemampuan otot untuk mekalukan kontraksi otot berulang-ulang, atau memeprtahankan kontraksi otot dengan waktu yang lama. Daya tahan otot meningkat seiring dengan peningkatan kekuatan otot dan melalui perubahan fungsi metabolisme dan kardiovaskular lokal. Banyak alat di labolatorium yang dapat digunakan untuk mengukur daya tahan otot, namun pengujian sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan mengetahui repetisi maskumal yang dapat dilakukan sseseorang.
Daya tahan kardiovaskular
Daya tahan kardiovasklar merupakan kondisi tubuh yang mampu untuk melakukan latihan dalam durasi yang lama, tanpa mengalami kelelahan setelah meyelesaikan latihan. Anaerobic power merupakan laju pelepasan energi oleh proses metabolisme tanpa menggunakan oksigen. Anaerobic power merupakan kapasitas maksimal sistem anaerobik (sistem ATP-Pc dan sistem glikolitik anaerobik) untuk menghasilkan ATP. Maximal aerobic power merupakan kapasaitas aerobik dan kapasitas pengambilan oksigen maksimal (V.O2max). Maximal aerobic power dibatasi oleh sistem kardiovaskular, respirasi dan metabolesme (Kenney et al., 2012). Pengukuran V.O2max dapat melalui tes labolatorium dan tes jalan kaki, joging, bersepeda, berenang, dan mendayung.
Kebugaran jasmani komponen motorik
Kebugaran jasmani komponen motorik terdiri atas kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, daya ledak, dan seluruh komponen kebugaran jasmani komponen kesehatan. Adapun penjelasan setiap komponen, dipat dilihat pada sub bab di bawah ini:
Kecepatan
Kecepatan merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan sejenis secepat-cepatnya. Pendapat lain menyatakan bahwa kecepatan merupakan kemampuan berlari dalam jarak tertentu dan dalam waktu tertentu (Hoffman, 2014). Genetik memberikan peran penting terhadap kemampuan kecepatan seseorang. Tungkai yang panjang, serat otot yang bergerak dengan cepat memberikan keuntungan secara fisiologis dan biometik terhadap kecepatan. Selain itu, menjadi cepat juga bergantung pada keterampilan, teknik, daya tahan kecepatan, dan tenaga.
Kelincahan
Kelincahan merupakan kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan arah tanpa kehilangan kecepatan dan ketepatan (Hoffman, 2014). Kelincahan juga sering didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk berpidah dari satu gerakan ke gerakan yang lainnya dengan cepat dan tepat. dibutuhkan kombinasi kekuatan, power, koordinasi, dan keseimbangan untuk dapat berubah dari suatu gerakan dengan kecepatan maksimal, melambat secepat mungkin, dan berakselerasi ke arah baru bahkan dengan gerakan baru.
Koordinasi
Koordinasi merupakan kemampuan yang sangat komplek dan berhubungan dengan beberapa komponen biumotor yang sangat penting untuk dipelajari dalam rangka menyempurnakan teknik. Seseorang yang memiliki koordinasi baik memiliki kemampuan untuk berpindah secara cepat dan tepat dari pola gerakan satu ke pola gerakan yang lain secara efisien.
Keseimbangan
Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tubuh dalam kondisi statis. Keseimbangan yang baik memungkinkan seseorang tidak goyah atau tetap pada posisi awal meskipun terdapat gangguan dari luar. Keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya gravitasi, pengelihatan, pendengaran, somestesia, bidang tumpu, kekuatan otot, berat dan tinggi badan, usia, dan koordinasi gerak.
Daya ledak
Power merupakan laju pelaksanaan kerja, yang merepakan hasil kali antara kekuatan dan kecepatan. Power otot maksimal umumnya disebut sebagai daya ledak, yang mana hasil dari kekuatan maksimal dan kecepatan gerak. Pendapat lain menyatakan bahwa daya ledak merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dengan kekuatan maksimal dan dalam waktu yang singkat (harsono, 2018, p. 99). Meskipun kekuatan maksimal adalah komponen yang sangat penting pada olahraga, power lebih penting lagi untuk menunjang olahraga kompetititf. Misalkan seseorang pesilat yang memiliki kekuatan chest press maksimal 200, kurang dapat mengendalikan lawan yang memiliki kekuatan chest press maksima 175 dengan kecepatan geraka yang lebih tinggi. Pesilat dengan chest press maksimal 150 kg dengan dukungan kecepatan yang lebih tinggi dapat memberikan dukungan dalam peforma.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran
1. Faktor makan
Makanan merupakan sumber energi bagi manusia. Makanan yang dikonsumsi akan diubah menjadi cadangan makanan dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Ketika otot dan hati tidak mampu menampung, cadangan makanan akan diubah menjadi asam lemak dan di simpan pada jaringan lemak. Makanan yang dikonsumsi secara berlebih dapat menyebabkan kelebihan jaringan lemak dalam tubuh yang akan mempengaruhi komposisi tubuh seseorang. Komposisi tubuh sendiri merupakan salah satu komponen kebugaran seseorang, sehingga asupan makanan yang berlebih pada akhirnya akan mempengaruhi kebugaran seseorang.
Kekurangan asupan makanan pun dapat mempengaruhi komposisi tubuh seseorang. Kekurangan makanan membuat tubuh kekurangan cadangan energi. Energi cadangan yang kurang dapat menyebabkan tubuh cepat leleh, yang pada akhirnya akan mempengaruhi profuktifitas kerja. Selain itu, asupan makanan yang bergizi juga perlu diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan energi harian. Makanan yang bergizi dan kaya anti oksidan akan membuat tubuh menjadi sehat dan dapat membantu tubuh melawan radikal bebas. Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan gizi harian perlu memperhatikan gizi seimbang berdasarkan anjuran kementerian kesehatan.
2. Faktor istriahat
Istirahat menjadi faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kebugaran. Istirahat yang berkualitas akan memberikan keuntungan yang baik bagi tubuh. Hakikatnya tubuh dirancang untuk bergerak, ketika tubuh melakukan aktivitas akan membutuhkan energi. Pemecahan energi dilakukan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi. Pemecahan energi tersebut juga menghasilkan sampah metabolik berupa karbondioksida, keringat dan laktat. Makanan yang bergizi dan istirahat yang berkualitas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memulihkan kembali tubuh yang sudah melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Faktor olahraga
Olahraga menjadi faktor utama untuk memelihara kebugaran dan kesehatan. Olahraga yang dilakukan secara teratur dan memenuhi anjuran WHO dapat membuat tubuh menjadi bugar dan sehat. Olahraga yang baik yaitu olahraga yang dilakukan dengan mengacu pada kebutuhan tubuh. Artinya program olahraga yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang. Seseorang dengan komposisi tubuh yang baik akan lebih cenderung menggunakan program latihan untuk memelihara kebugaran. Seseorang dengan tubuh kegemukan akan memilih program penurunan berat badan. Program penurunan berat badan dapat dilakukan dengan kombinasi latihan beban dan latihan aerobik. Latihan beban yang dikombinas idengan latihan aerobik memiliki keefektivan yang tinggi berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan. Seseorang dengan kondisi berat badan kurang akan menggunakan program latihan weight gain disertai penambahan asupan makanan.
Pada dasarnya oleharaga yang dilakukan secara rutin akan berpengaruh pada kondisi kardiovaskular seseorang. Orang yang rutin melakukan olahraga memiliki kemampuan kardiovasakular yang baik, dibandingkan orang yang tidak aktif berolahraga. Olahraga juga dapat meningkatkan massa tubuh. Peningkatan massa tubuh akan berdampak positif terhadap metabolisme tubuh, karena massa tubuh merupakan faktor yang mempengaruhi metabolisme seseorang. Proses metabolisme yang baik anan mempengaruhi kesehatan dan kebigaran seseorang.